Selasa, Februari 09, 2010

Antara LED TV & 3D TV

Antara LED TV & 3D TV

MENGUNJUNGI pameran perdagangan internasional 2010, CES-Consumer Electronics Show di Las Vegas-Nevada, Amerika Serikat, pada 7-10 Januari 2010, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Ajang CES 2010 menghadirkan lebih dari 2.000 penawaran yang menampilkan desain, pengembangan, manufaktur, distribusi, dan integrasi atas produk-produk elektronik. Setelah penulis menjelajahi inovasi dari teknologi serta desain tahun 2010, tren terkini industri elektronik adalah LED TV dan 3D TV. Penulis merupakan orang pertama yang mengetahui inovasi 2010, yang kemudian menuliskannya untuk pembaca Suara Merdeka.

Ketika penulis mengunjungi pameran IFA, International Funkausstellung (Consumer Electronics Un Limited), pada 4-9 September 2009 di Berlin-Jerman, industri elektronik saat itu masih memperkenalkan LED TV. Hanya beberapa merek yang memperkenalkan teknologi 3D di layar besar, seperti di bioskop.

3D (3 dimensi) LED TV Samsung terbaru untuk kali pertama diluncurkan di CES, Consumer Electronics Show International 2010 di Las Vegas-Amerika Serikat.

Di CES 2010, industri elektronik berhasil membuat takjub pecinta teknologi televisi dengan hampir semua merek menampilkan sensasi nyata TV 3 dimensi dari ukuran 42-inch sampai 152-inch, dan secara tegas industri televisi merek Samsung, Panasonic, Sony, dan Sharp mengatakan tren 2010 adalah TV 3D.
Samsung Electronics

Optimisme Samsung Electronics terlihat di dua event tingkat dunia, seperti IFA di Eropa dan CES di Amerika. Penampilan stan Samsung Electronics adalah yang terunggul di antara merek-merek dunia. Samsung menampilkan line-up televisi terlengkap dan tertipis di dunia. Sebagai market leader televisi dunia, Samsung menampilkan TV LCD, TV Plasma, TV LED, TV 3D, blu-ray Player 3D, dan home theater 3D.

Menurut Managing Director PT Samsung Electronics Indonesia Yoo-Young Kim, Samsung menguasai pasar Eropa dan 10% - 14 % terjual di Amerika tahun lalu. Karena itu, mereka optimistis TV 3D Samsung dengan desain yang memukau akan menguasai pasaran dunia. Khusus di Indonesia, Samsung bertekad membuat produk TV 3D dengan fitur yang tidak dimiliki oleh merek lain. ”Kami bekerja sama dengan Dreams Works Animation SKG Inc untuk membuat blu-ray 3D versi film,” jelas Kim.

Panasonic, Sony dan Sharp

Sementara itu, Panasonic Corp Japan pada ajang CES 2010 menampilkan Panasonic Plasma Viera full HD, 3D TV yang dilengkapi dengan blu-ray player 3D dan home theater. Apa yang ditampilkan Panasonic mendapat perhatian pengunjung dengan ukuran ”gajah” 152-inch yang diklaim Panasonic sebagai yang terbesar di dunia, memiliki resolusi layar 8,84 juta piksel. Saat pameran, di stan Panasonic terlihat antrean panjang pengunjung, karena Panasonic memutar film Avatar yang menjadi film box office dunia.

Sony Bravia 3D memperlihatkan gambar lebih tajam. Stan Sony yang dilengkapi playstation bukan saja dinikmati para pria, wanita pun asyik main game. Sensasi 3D dalam permainan game playstation diyakini akan menjadi tren 3D yang paling sukses di dunia pada tahun 2010.

Sementara itu, Sharp Aquos 3D mempromosikan Hello Yellow. Pada ajang CES 2010, Sharp Electronics Corp Japan mengusung LED TV dan 3D TV dengan teknologi warna, warna tajam seperti aslinya mendapat perhatian pengunjung. Berbagai line up TV 3D yang didisplai dari ukuran 42-inch, 52-inch, 60-inch,hingga 68-inch. Selain itu, juga dilengkapi dengan blu-ray player. Sebagai market leader Sharp Electronics di Indonesia juga memamerkan teknologi plasmacluster.

Pada masa mendatang menonton dengan teknologi 3D (3 dimensi) tidak harus datang ke bioskop seperti sekarang ini. Sebab, hampir semua merek produsen televisi dari Amerika, Eropa, Korea Selatan, Jepang, dan Tiongkok telah memproduksi TV 3D secara besar-besaran menyambut pesta Piala Dunia 2010 pada Juni 2010. Didukung sejumlah produsen yang merilis TV 3D, mendapat respons dari beberapa stasiun televisi kabel berencana meluncurkan sejumlah program ke konsumen yang telah memiliki TV 3D, di antaranya ESPN dan Discovery.

Di sisi lain, pemilik TV 3D masih harus menonton dengan menggunakan kacamata 3D yang sedikit aneh dan mengganggu. Yang menjadi pertanyaan, berapa buah kacamata 3D untuk setiap pembelian TV 3D? Harga per unit TV 3D akan lebih mahal Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dibandingkan dengan TV tanpa 3D. Selain itu, program 3D membutuhkan up-grade program yang menyeluruh.
Namun, dilihat dari keunggulan TV 3D dalam permainan game, pertandingan olahraga berbagai film dan musik, sensasi menonton dengan kacamata 3D menjadi sangat menarik dan sesuatu yang tidak terbayangkan sebelumnya.

3D atau Tidak 3D

Direktur Riset LEA (Assosiasi Industri Elektronik Dunia) Du Bravav didampingi President and CEO LEA di CES 2010 Las Vegas, Amerika Serikat mengatakan, revolusi teknologi televisi 3D akan menjadikan permintaan TV baru meningkat secara drastis di dunia seperti pada saat tren TV Plasma (PDP-Plasma Display Panel), LCD (Liquid Crystal Dislpay), dan LED (Light Emitting Diode).

Penulis melihat industri televisi dunia yang antusias memperkenalkan TV 3D akan menjadi pilihan konsumen elektronik di dunia dan sebelum aplikasi 3D dilakukan di negara yang mengimplemantasikan teknologi 3D, TV Plasma, TV LCD, dan TV LED di pasar dunia, tetap akan mengalami pertumbuhan.

 
 


Tidak ada komentar: