Selasa, April 12, 2011

Hilangnya Ozon di Kutub Utara Pecahkan Rekor

VIVAnews - Lapisan ozon merupakan lapisan yang berfungsi seperti tameng yang melindungi kehidupan di Bumi dari radiasi sinar ultraviolet berbahaya. Dalam beberapa pekan terakhir, kondisi cuaca yang tidak lazim telah mengakibatkan penipisan lapisan ozon di kawasan Arktik. Penipisan yang kali ini terjadi merupakan yang terburuk.

Sebagai informasi, konsentrasi ozon terus dipantau oleh lembaga internasional sejak penandatanganan Protokol Montreal pada tahun 1987, yang menentukan batas produksi halocarbon, senyawa kimia yang mengandung klorin dan bromin dan menyebabkan kerusakan ozon di stratosfer.

Kali ini, menurut para peneliti dari Laboratorie Atmospheres, Milieux, Observation Spatiales, Perancis, pada akhir Maret lalu, hilangnya lapisan ozon telah mencapai sekitar 40 persen.

Dikutip dari Science Daily, 11 April 2011, fenomena berkurangnya lapisan ozon terjadi akibat suhu dingin yang ekstrim dan musim dingin stratosferik panjang yang mengakibatkan perusakan ozon secara signifikan. Kondisi ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga musim semi.

Seperti diketahui, rusaknya ozon pada stratosfir terjadi di kawasan kutub saat temperatur turun ke bawah -80 derajat Celcius. Pada suhu ini, awan terbentuk di bagian bawah stratosfir. Reaksi kimia di dalamnya kemundian mengubah senyawa dari halocarbon (yang tidak berbahaya bagi ozon) menjadi senyawa aktif. Proses ini menjurus ke rusaknya ozon saat sinar matahari menyinari kutub.

Di Antartika ‘lubang ozon’ merupakan fenomena yang selalu terjadi di sana karena temperatur udara di kawasan stratosfir kutub selatan itu sangat rendah pada musim dingin. Namun di Arktik, secara rata-rata, temperatur umumnya lebih hangat.

Tanpa Protokol Montreal, kerusakan ozon tahun ini mungkin akan lebih parah. Selama konsentrasi klorin dan bromin di startosfir tetap tinggi, penipisan lapisan ozon seperti yang kamili ini terjadi akan kembali hadir di musim dingin yang sangat ekstrim di kutub utara.

Dari uji coba, peneliti memperkirakan, lapisan ozon baru bisa pulih ke level sebelum tahun 198-an pada sekitar tahun 2045 sampai 2060 mendatang di kutub selatan utara dan sekitar satu atau dua dekade sebelumnya di kutub utara.

Jumat, Juni 04, 2010

RSBI Dimanjakan, Non-RSBI "Dimatikan"?

Kompas.com
 JAKARTA, Pernyataan Wakil Presiden Boediono untuk menutup sekolah-sekolah yang dianggapnya tidak mampu memenuhi standar dinilai semakin tidak berpihak pada kebutuhan masyarakat kecil akan pendidikan.

Demikian ditegaskan Koordinator ICW Bidang Pendidikan kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (3/6/2010). Menurut dia, pernyataan Wapres itu sangat kontras dibandingkan dengan tekad kuat pemerintah mengembangkan sekolah-sekolah publik menjadi rintisan sekolah berstandar internasional (RSBI)/sekolah berstandar internasional (SBI).
Diberitakan sebelumnya dalam dialog dengan komunitas pendidikan se-Yogyakarta di SMA Negeri Teladan I di Yogyakarta, Rabu (2/6/2010), Wapres menyatakan, berdasarkan pemetaan hasil ujian nasional (UN), sekolah-sekolah yang belum memenuhi standar akan dibantu. Namun, jika sudah berkali-kali dibantu, tetapi masih belum bisa memperbaiki diri dan tetap jelek, lebih baik sekolah tersebut ditutup.

"Dari sini kita melihat, bahwa sebetulnya negara justeru telah gagal memberikan layanan pendidikan pada semua warga negaranya. Jelas, ini kontras sekali dengan rencana-rencana pemerintah pada RSBI atau SBI," kata Ade.

Ade menambahkan, pemerintah terlihat semakin mendorong pendidikan nasional mengarah pada area privatisasi. Sekolah-sekolah publik atau negeri berstatus RSBI yang sudah bagus fasilitasnya justeru seolah dimanjakan dengan diberi dana pembinaan lebih besar ketimbang sekolah publik non-RSBI.

"Istilahnya, sekolah negeri yang sudah sekarat malah dimatikan. Bukan apa-apa, yang di sekolah-sekolah non-RSBI itu kan kebanyakan orang miskin atau menengah ke bawah," ujar Ade.



Rabu, Mei 12, 2010

Sekilas Tentang Profil Perwakilan LKS Tingkat Nasional Mata Lomba Elektronika Aplikasi

KEADAAN YANG SERBA KEKURANGAN TIDAK MEMBUATKU PATAH ARANG

 Nama         : Teguh Sutrisno

 TTl             : Pemalang , 4 januari 1989

 Alamat       : Jl.Kartini ,Gg Garuda ,RT 01/RW 11

                     Desa Kebo ijo Kec. Petarukan.

                     Kab. Pemalang

 Agama       : ISLAM

 Sekolah     : SMK NEGERI 3 KOTA TEGAL                    


TENTANG SAYA :

Lahir di pemalang dan sudah yatim piatu sejak kecil. Setelah lulus SD, melanjutkan sekolah di Jakarta. Di jakarta saya di sekolahkan oleh orang asing asal Romania yaitu Moh.Abang Lorend. Saya bersekolah di SMP Mubassyirin, di daerah Jakarta selatan,tepatnya di Jl karbela 2, dekat rumah sakit Mata Aini. Di sana saya di ajarkan banyak hal yang sangat berharga bagi hidup saya. Setelah 2 tahun sekolah di Jakarta, saya di pindahkan ke Sukabumi. Di Sukabumi saya bersekolah di SLTPN 2 gunung batu, Kec. Ciracas. Setelah lulus SMP, saya kembali ke Jakarta.Setelah itu saya pulang ke Pemalang. Sebenarnya saya masih ingin melanjutkan sekolah tetapi saya tidak punya dana.Di pemalang saya numpang di rumah tetangga saya yang sudah seperti saudara sendiri, karena sejak SD saya sudah tinggal bersama mereka. Saya masih ingin sekali sekolah oleh karena itu saya mencoba mencari pekerjaan. Waktu itu saya pernah bekerja sebagai tukang parkir hampir 3 bulan karena saya tidak mau merepotkan tetangga saya. Setelah itu saya pergi ke surabaya untuk mencari pekerjaan. Di surabaya saya bekerja sebagai kuli bangunan selama 2 bulan. Walaupun sangat pas-pasan dan sulit tetapi saya terus berusaha dan berdoa mudah-mudahan Allah mengabulkan apa yang saya harapkan. Setelah 2 bulan di surabaya, saya memutuskan pulang ke Pemalang, kemudian ada teman saya mengajak kerja di Jakarta di daerah sunter. Di sana saya bekerja sebagai buruh pabrik selama 4 bulan. Lalu saya memutuskan pergi ke Cilacap yaitu dirumah teman akrab saya selama 2 bulan. Disana saya diajak bekerja mencari kayu di hutan. Lalu saya pulang lagi ke pemalang, kira-kira 2 minggu kemudian saya pergi ke Tegal. Di Tegal, saya tidak tahu harus apa karena saya tidak punya teman oleh karena itu saya memutuskan untuk menginap di sebuah gudang penitipan barang, nah disinilah saya berkenalan dengan seorang tukang becak. Setelah 3 hari kemudian tukang becak itu menawarkan pekerjaan pada saya, karena saya tidak punya uang saya pun mau. Di Tegal saya bekerja sebagai pengantar jajanan menggunakan becak, ternyata  dari pekerjan ini saya bisa menabung untuk bisa melanjutkan sekolah. Hampir 2 bulan saya bekerja sebagai pengantar jajanan, alhamdulilah uang tabungan saya ada sekitar 700.000 rupiah. Saya lalui waktu di Tegal untuk mengumpulkan uang agar bisa sekolah sampai saya membeli becak agar sewa becak untuk mengantar jajanan bisa di tabung. Setelah 8 bulan saya bekerja, akhirnya uang tabungan saya cukup untuk bersekolah walaupun saya tahu setelah nanti saya bersekolah saya harus bekerja lebih keras lagi, tapi itu tidak mengendurkan niat saya untuk melanjutkan sekolah karena dimana saja kita berada Allah selalu mencukupi semua kebutuhan saya. Saya yakin dibalik usaha saya ini ada hikmah yang harus saya petik dan itu semua merupakan kebesaran allah yang sengaja diberikan pada saya. Dalam Alquran di terangkan bahwa ” Allah tidak akan merubah suatu kaum Sehingga kaum itu mau merubahnya sendiri” dari sinilah saya terus berusaha dengan ikhlas kalau suatu saat nanti saya bisa tunjukan  kepada dunia bahwa saya pasti bisa mewujudkan impian saya menjadi kenyataan. Akhirnya saya putuskan untuk mendaftar di SMKN 3 Tegal dan saya diterima bersekolah disini. Walaupun serba kurang baik materi dan juga sarana yang saya miliki untuk belajar tetapi saya terus semangat belajar, karena kelemahan itu adalah senjata yang ampuh untuk kita gunakan bukannya dengan kelemahan itu kita makin kecil hati dan patah semangat. Sering sekali saya menagis akan keadaan saya tetapi untuk apa tangisan itu , tangisan itu hanya membuat kita lemah.Setiap malam saya berdoa dengan tangis, saya berharap mudah-mudahan doa saya terkabul. Saya yakin suatu saat nanti Allah pasti akan tunjukan tunjukan kebesarannya dan saya yakin Allah akan mengkabulkan apa yang saya impikan karena segala sesuatu sudah diatur olehNYA.

SEGENAP KELUARGA BESAR SMK N 3 TEGAL MENGUCAPKAN SELAMAT BERLOMBA, SEMOGA BISA MEMPEROLEH PREDIKAT TERBAIK, AMIN.....DOA KAMI MENYERTAIMU.....

Sumber : axl_trio

Sabtu, Mei 01, 2010

Cara Mencari Arah Kiblat

From : KOMPAS.COM

Arah kiblat menjadi prasyarat menjalankan ibadah shalat. Di mana pun umat Islam menjalankan ritual keagamaan itu, mereka harus berkiblat ke Kabah di Mekkah. Penentuan arah kiblat tentu tak masalah bagi mereka yang berada di dekat Kabah. Bagaimana memastikannya jika berada jauh dari tempat suci itu?Beberapa waktu lalu di internet muncul tulisan Usep Fathudin, mantan Staf Khusus Menteri Agama, yang mengungkap beragam arah kiblat masjid-masjid di Jakarta. Kesahihan kiblat suatu masjid, menurutnya, perlu dicapai sebelum masjid dibangun. Hal itu karena pergeseran 1 sentimeter saja bisa berarti 100 kilometer penyimpangan jaraknya.Meskipun begitu, menurutnya, akurasi arah kiblat 100 persen memang tidak diwajibkan dalam shalat, seperti tersebut dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 144, yang memerintahkan untuk shalat ke arah kiblat. ”Kata-kata ’ke arah’ ditafsirkan sebagai usaha maksimal mengarahkan shalat kita ke Kabah di Mekkah,” urainya.Walaupun begitu, upaya untuk mendekati ketepatan arah ke kiblat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Usep menyebutkan, penentuan arah kiblat Masjid Al Mukhlishun di Griya Depok Asri, Depok Tengah, yang berdiri tahun 2001, menggunakan suatu kompas kecil berbahasa Inggris, dengan tulisan Latin dan Arab.Pada alat penunjuk arah itu tertulis bahwa untuk Jakarta dan sebagian besar kota di Indonesia, arah utara jarum kompas harus menunjuk angka 9 sebagai arah kiblat.Kenyataannya, survei arah kiblat yang dilakukannya di berbagai masjid besar di Jakarta memperlihatkan, kompas yang digunakannya menunjuk arah yang berbeda-beda di tiap tempat ibadah itu, berkisar dari 7,5 hingga 9.Penentuan arah kiblat yang dipakai umumnya mengacu pada arah utara geografis sebenarnya, yang memakai arah kompas atau jarum magnetik yang disebut ”pencari arah Kabah”. Arah jarum magnetik di kompas mengarah berdasarkan kutub magnetik Bumi di kutub utara.Ternyata arah utara magnetik Bumi itu berbeda di tiap kota dari waktu ke waktu. Hal ini dipengaruhi oleh rotasi Bumi. Penelitian menunjukkan arah utara magnetik terus bergeser sekitar 4,8 kilometer per tahun. Pada tahun 2005 pergeserannya mencapai 800 kilometer dari kutub utara sebenarnya. Pada 2050 diperkirakan utara magnetik Bumi mendekati Siberia.Qibla LocatorPenggunaan kompas sebagai penunjuk arah kiblat belakangan memang dianggap kurang akurat. Belakangan diperkenalkan peranti lunak Qibla Locator yang termuat dalam situs web http://www.qiblalocator.com.Qibla Locator atau penunjuk arah kiblat antara lain dirancang oleh Ibn Mas’ud dengan menggunakan peranti lunak aplikasi Google Maps API v2, sejak tahun 2006. Pengembangan tampilan dan aplikasinya kemudian melibatkan Hamed Zarrabi Zadeh dari Universitas Waterloo di Ontario, Kanada.Pada Qibla Locator versi Beta seri 0.8.7 itu dilengkapi dengan geocoding dari Yahoo, pengontrol arah pada citra peta, dan indikator tingkat pembesaran. Hingga September 2007 dihasilkan empat versi Beta dengan beberapa aplikasi tambahan, Geocoder, dan tampilan jarak.Dengan Qibla Locator yang berbasis Google Earth ini dapat diketahui arah kiblat dari mana pun kita berada. Untuk mengetahuinya, di bagian atas situs itu ada kotak untuk memasukkan lokasi, alamat atau nama jalan, kode pos, dan negara atau garis lintang dan garis bujur.Maka di sisi kanan gambar peta akan muncul besaran arah kiblat atau kabah dan jaraknya dari posisi lokasi yang kita masukkan. Peranti lunak ini, menurut Thomas Djamaluddin, Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) sangat membantu guna mengecek arah kiblat secara akurat. ”Ini bisa untuk koreksi massal masjid-masjid di Indonesia,” katanya.Bayangan matahariThomas, pakar astronomi dan astrofisika, mengemukakan bahwa ada penentuan arah kiblat yang menggunakan bayangan Matahari. Sekitar tanggal 26-30 Mei pukul 16.18 WIB dan 13-17 Juli pukul 16.27 WIB Matahari tepat berada di atas kota Mekkah.Pada saat itu Matahari yang tampak dari semua penjuru Bumi dapat dijadikan penunjuk lokasi Kabah. Begitu pula bayangan benda tegak pada waktu itu juga dapat menjadi menentu arah ke kiblat.Selain itu untuk daerah yang tidak mengalami siang, sama dengan Mekkah, waktu yang digunakan adalah saat Matahari di atas titik yang diametral dengan Mekkah. Waktu yang dapat dijadikan patokan penunjuk kiblat untuk wilayah tersebut adalah Matahari pada tanggal 12 hingga 16 Januari pukul 04.30 WIB dan 27 November hingga 1 Desember pukul 04.09 WIB.Cara ini menurutnya paling mudah untuk mengoreksi arah kiblat, termasuk untuk garis saf di dalam masjid. Begitu mudah sehingga orang awam pun dapat melakukannya.
 

Rabu, April 28, 2010

BSNP: Mungkin, Tiga Hal Ini Penyebabnya

BSNP: Mungkin, Tiga Hal Ini Penyebabnya

Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) menetapkan tiga faktor utama yang dimungkinkan menjadi penyebab tingginya angka ketidaklulusan pada pelaksanaan ujian nasional tahun ini di hampir seluruh wilayah Indonesia.

Demikian diungkapkan Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Jemari Mardapi : "Faktor pertama adalah semakin seriusnya obyektivitas UN dengan keterlibatan PTN. Artinya, inilah konsekuensinya agar UN menjadi lebih kredibel sebagai salah satu syarat masuk PTN yang kita cita-citakan bersama selama ini," ujar Mardapi.

Kedua, kata Mardapi, BSNP akan menelusuri kemungkinan terlambatnya faktor sosialisasi UN yang dimulai dari provinsi, kemudian ke kabupaten, lalu ke sekolah-sekolah. Adapun faktor ketiga, lanjut dia, adalah kualifikasi atau kompetensi guru yang kemungkinan besar belum memenuhi persyaratan.

"BSNP akan melihat langsung ke daerah-daerah yang banyak mengalami persoalan ketidaklulusan yang tinggi. Hasil penelusuran itu akan direkomendasikan ke Kementerian Pendidikan Nasional untuk dicarikan pemecahannya," ujar Mardapi.

Selain itu, berdasarkan evaluasi itu pula BSNP akan melihat sekolah-sekolah yang bisa mencetak prestasi angka kelulusan hingga 100 persen. "Kenapa bisa begitu, strategi mereka kami harapkan bisa dibagikan ke sekolah-sekolah lain," ujarnya.
 
Sumber : Kompas.com